Oct 25, 2015

Ngaji


Itu anak-anak saya sedang belajar ngaji dengan salah satu guru ngaji yang ada dikompleks tempat saya tinggal. Ada beberapa teman yang komentar kecil-kecil kok sudah disuruh belajar yang berat, atau kenapa nggak diajari di rumah saja?

Oct 24, 2015

Niestu

Niestu adalah salah satu brand lokal yang menjual produk salah satunya berupa tas yang berbahan kulit.

Saya tahu tentang Niestu dari salah seorang teman di Malang, ketika kami sedang ngomongin tas KW yang harganya muahal dan ternyata tetap tak bisa menghindar dari mengelupasnya kulit ketika lama tidak digunakan. Teman saya bilang, mending sekalian beli yang asli aja, di Niestu. Produk lokal tapi nggak kalah sama yang bermerk.

Tergodalah saya dan berujung dengan mantengin Ig Niestu. Ada tas yang dipengen dan akhirnya coba menghubungi kontak yang ada di Ig Niestu. Pertama yang terpikir ketika tanya harga "aaaaak, harganya mahaaaal" wkwkwkwk dasarnya gak pernah beli tas kulit yeeee.

Begitu konsultasi sama suami, tanggepan suami adalah "murah kaleeee segitu kalo bahannya kulit asli". Jadinya mulai tanya tentang tas yang harga sesuai budget.

Aaaaaak, mba' Heni pemilik Niestu tuh baik banget. Pelayanannya okeeee banget. Bahkan sayanya yang plin plan dari pengen beli A ganti pengen B, eh B kebesaran dan melebihi budget saya ganti lagi ke A, setelah itu mikir bisa nggak kalo B dimodif dan disesuaikan budget saya. Ternyata bisaaaa banget.

Pokoknya super duper sabar deh mba' Heni.

Dan akhirnya disepakatilah tas yang saya inginkan. All cow leather, nggak pake di mix dengan bahan lain.


Terima kasih ya mba' Heni. Saya yang nggak terlalu suka tas, apalagi kepikiran buat koleksi eh... Liat produk Niestu dan dengan pelayanan Niestu jadi pengen punya tas lagi. Nabung... Nabung... Nabung... Hehehe.

Oct 23, 2015

Kontrakan

Keluar dari zona nyaman.

Sebulan terakhir ini ada satu masalah yang cukup menguras pikiran saya. Masalah yang datang bisa dibilang jadi pengingat buat saya dan suami, bahwa kami tidak sedang membawa diri kami sendiri ketika sebuah masalah apapun itu datang, ada anak-anak yang terkena imbas baik langsung maupun tak langsung.

Mungkin ini juga jadi pengingat bagi kami karena sedikit terlalu santai menghadapi sesuatu.

Oct 8, 2015

Puzzle

Bermain puzzle, bisa dikatakan salah satu mainan yang disukai anak-anak. Dimulai dari puzzle yang berisi hanya 12 bagian hingga meningkat sampai sekarang yang satu puzzlenya terdiri kurang lebih antara 96-100 bagian.

Kemarin saya post di akun instagram, dan beberapa postnya saya share di facebook, saat Ziandra sedang lomba adu cepat menata puzzle dengan ayahnya.



Mereka berlomba bukan karena memang dari awal 'diadu', tetapi awalnya karena unsur tidak sengaja.

Diawali dengan adik yang suka salah satu puzzle doraemon (berwarna biru) dan akhirnya diberantakin seperti kalau akan menyusun ulang, tetapi karena memang belum bisa akhirnya ditinggalkan. Kalau sudah begitu biasanya masnya dengan suka rela menyusun puzzle yang diberantakin adiknya. Tapi kala itu dia nggak mau, hingga akhirnya ayahnya yang turun tangan. Saat ayahnya mulai menyelesaikan puzzle doraemon biru, eh mas ikut main puzzle tetapi yang berbeda, doraemon merah.

Setelah beberapa saat, ternyata mas yang berhasil menyelesaikan duluan. Dan dengan gembiranya dia bilang "horeee!!! Mas menang, ayah kalah!" Sayapun menyambutnya dengan tepuk tangan. 

Sampai akhirnya, ketika ayahnya berhasil menyelesaikan puzzle doraemon birunya mas minta mainkan puzzle lagi yang berbeda, dan mas juga ikut main puzzle lainnya. Pikir saya, wah ronde dua nih!! Saya pun akhirnya ambil beberapa fotonya. Dan dipermainan ke dua ini, mas menang lagi. Hehehe, dan lucunya ayah kesulitan menyelesaikan puzzle ke duanya yang berakhir dengan minta tolong mas untuk menyelesaikan.

Saat akhirnya saya share foto mereka dengan ringkas cerita seperti di atas di halaman facebook saya, ada beberapa komentar yang masuk di inbox fb saya.

>> Kecil-kecil kok udah diajari dan dipaksa main puzzle.

>>>> Eit, main puzzle ini saya nggak pernah maksa mereka untuk bisa. Saya sendiri aja kaget dengan kecepatan ziandra menyelesaikan puzzle barunya.
>>>> Awal ziandra bermain puzzle ketika ia sedang ada acara outbond di paudnya, dan saat selesai outbond dan menunggu waktu pulang temannya ada yang beli puzzle, dan dia minta ikutan beli. Saat itu aja awalnya saya males belikan, karena takutnya hanya berakhir dengan berserakan. Tapi ayahnya mau belikan dan ajari pelan-pelan cara main puzzlenya. Anaknya bisa dan selalu tertarik untuk menyelesaikan yang baru, soooo... Bukan dipaksa, karena masa-masa mereka ini rentan untuk trauma dengan paksaan, kalau dipaksa malah yang ada dia babar blas nggak mau mencoba.

>> Anak kok diadu sama bapaknya.

>>>> Lomba, adalah salah satu cara belajar untuk sportif dan mampu menerima kekalahan dan nggak sombong saat menang. Waktu main puzzle ini Ziandra menang terus, jadi ajari menerima kekalahan bisa dengan contoh ayah yang kalah memuji kemampuan Ziandra, dan saya mengingatkan Ziandra untuk terus 'berlatih' supaya bisa tetap menang juga memuji ayahnya dengan bilang 'ah, ayah juga hebat... Kurang sedikit lagi tuh.' Dan saat saya berucap seperti itu Ziandra menirukan, 'iya... Ayah juga hebat!'
>>>> oia, dan ini bukan 'ngadu' secara sengaja ya... Semua tanpa rencana, terjadi begitu saja.


Ini salah satu kegiatan bermain kami.
Kamu bermain apa?

Oct 7, 2015

Princess

Saya termasuk anak yang saat sekolah dulu cukup menikmati film-film disney. Jadi kalau misal di tanya, tokoh princess disney yang kamu suka siapa? Saya sukaaaaa semua, namun kalau disuruh pilih satu aja...

Maka jawaban saya adalah "Belle" dari film Beauty and the Beast.


Belle adalah salah satu tokoh disney yang diawal film langsung ditunjukkan bahwa ia sukaaaa baca, hehehe. Kemudian sama halnya dengan belle, saya juga bengong ketika pangeran yang sedang dikutuk itu membawanya keperpustakaan yang demikian besaaaaaar.
Pict from here
Sebetulnya ada satu lagi princess yang aku suka, tapi nggak masuk dalam jajaran princess disney. Dia adalah anastasia, pasti tau laaaaaah alasannya apa... Hehe.

Kalau kamu suka princess yang mana?


Oct 5, 2015

Masa Kecil Kurang Bahagia

Pernah nggak seorang kerabat atau teman mungkin mengatakan, "masa kecil kurang bahagia nih" saat kita sedang melakukan permainan atau memainkan mainan untuk anak-anak. Dulu sering temen berkata begitu pada saya ketika tau saya mengkoleksi vcd film-film disney ketika saya mulai bekerja.

Kalau di bilang masa kecil kurang bahagia, ya nggak juga sih. Karena masa kecil saya cukup bahagia, walau memang tak semua yang saya inginkan bisa saya miliki dengan mudah.

Saat SD dulu, sepertinya saya lebih kenal film doraemon daripada film disney princess. Sepertinya saya baru kenal dan bisa tenang mengikuti film saat akan memasuki smp. Sedang dalam bentuk buku saya lebih mengenal bobo, sedang semacam komik candy-candy saya juga baru mulai menikmati saat jelang smp. Dan saya cukup bahagia walau menikmatinya dengan cara menyewa atau meminjam punya teman, tanpa berpikir ingin mengkoleksi.

Keinginan untuk koleksi justru setelah saya bekerja.mulai dari koleksi komik yang dulu saya suka, sampai vcd disney princess.

Seorang teman nyeletuk, 'enak anakmu nanti, semua tersedia.'

Celatukan ini awalnya sempat buat saya mikir, iya ya... gimana kalau semua yang mereka pengen udah dengan mudah mereka dapet jadinya mereka berujung kurang usaha? Karena saya bersyukur dulu tidak dengan mudah memiliki apa yang saya miliki sekarang, karena dengan begitu saya ditempa untuk selalu berusaha jika ingin mendapatkan sesuatu.

Tapi suami saya sempat bilang, "yakin aja, nanti anak-anak akan menemukan tantangan tersendiri dalam memiliki suatu barang." Jadi ya...

Saya berharap kemudahan yang insyaAllah didapatkan anak-anak karena adanya koleksi saya tidak menyebabkan anak-anak menjadi anak yang manja dan malas berusaha. Dan syukuri saja jika nantinya anak-anak saya memiliki ketertarikan yang sama dengan apa yang sudah saya koleksi, dan mendapatkan kemudahan tersendiri.

Oct 3, 2015

The Girl Who Sees Smells

Beberapa hari terakhir, karena mood baca lagi anjlog eh ternyata berakhir dengan kembali menikmati serial korea drama. Setelah nonton seri pinnocio jadi tertarik untuk cari lagifilm korea yang lain. Jarang nonotn tv jadinya kurang ngikuti drama korea apa yang bagus, yang gak cuman hits. Sampai akhirnya baca status muka buku seorang teman, yang sedang nonton film The Girl Who Sees Smells.

Dari judulnya sudah menarik, kemudian cari deh. Ternyata film ini juga dikenal dengan judul Sensory Couple.


Cerita awalnya langsung diawali dengan kasus pembunuhan yang mengakibatkan satu orang anak kehilangan kedua orang tuanya dan ia menjadi satu-satunya saksi kejadian. Namun saat ia melarikan diri dari pembunuhnya, ia tertabrak mobil. Walau sempat koma, namun akhirnya dia selamat dan saat ia sadar ia mendapati keanehan dalam dirinya, dimanasalah satu warna matanya berubah. Perubahan warna mata tersebut ternyata berefek dia bisa melihat aroma dari benda-benda disekitarnya.

Saat kejadian pembunuhan kedua orang tua anak tersebut, pembunuh ya sempat mendatanginya ke rumah sakit tempatnya dirawat. Namun ternyata pembunuhnya melakukan kesalahan dengan membunuh anak lain yang memiliki kesamaan nama.

Waktu berlalu, ternyata kecelakan mobil yang dialami gadis tersebut membuatnya kehilangan ingatannya. Kemampuannyayang bisa melihat aroma dari benda-benda mempertemukannya dengan seorang petugas polisi, yang ternyata adalah kakak dari gadis yang dibunuh karena memiliki nama yang sama dengannya dulu.

Namun karena kehilangan ingatan, dan namanya diganti untuk melindunginya karena ia menjadi satu-satunya saksi pembunuhan, mereka tidak saling tahu bahwa dimasa lalu ada kejadian yang menghubungkan mereka. Hingga saat pembunuh itu beraksi kembali, yang memaksa mereka untuk mengungkap pembunuhan tersebut. Dan mau tak mau mengungkapkan hubungan mereka di masa lalu.

***

Menarik, salah satunya karena keunikan tokoh utama yang memiliki kemampuan melihat aroma. Selain itu ceritanya benar-benar tidak bisa ditebak. Mulai siapa sebenarnya pembunuhnya, hingga bagaimana mereka akan mengungkapkan pembunuhan tersebut. Yang menarik juga adalah bagaimana pembunuhnya begitu rapi dalam melakukan kejahatannya. Bagaimana ia begitu disiplin dalam melakukan kejahatannya.

Banyak hal menarik dari film ini, nggak bosen untuk ngikuti sampai akhir. Jadi suka dengan drama yang mengandung unsur-unsur fantasy di mana tokohnya memiliki kemampuan yang unik. Kamu ada rekomendasi?