Mar 27, 2016

Obat-obatan.

Beberapa waktu lalu di salah satu grup WA saya lagi ngebahas tentang anak-anak yang sepertinya sakitnya janjian. Hahahaha, ya nggak mungkin lah ya janjian tapi karena musim yang lagi gak bersahabat, dimana hujan dan panas sepertinya sering galau datengnya gantian dalam satu hari jadinya kondisi anak sedikit terpengaruh.

Banyak teman yang anaknya batuk pilek.

Banyak macam obat akhirnya disebutkan, mulai yang tradisional sampai yang kudu pake resep dokter.

Ada yang anaknya langganan sakit dan berakhir sering ke dokter, walau emaknya sadar sering konsumsi obat itu juga nantinya berefek nggak baik.Tapi ya mau gimana lagi, saat anak sakit rasa gak tega dan mungkin juga panik lebih dulu menguasai.

Jadinya ketika saya ditanya ada rekomendasi obat? Saya sih lebih banyak menyarankan obat tradisional ya... Karena kadang obat walau dijual bebas kalau digunakan untuk anak dibawah umur menurut saya tetap atas petunjuk dokter.

Sampai seorang teman nyelatuk, kamu anti dokter kah Nge?

Anti sih nggak... Tapi yaaaa...

Saya ingat dulu Ziandra, ketika masih umur 7 bulan... panas lumayan tinggi tapi naik turun, nunggu 3 hari asal panas gak sampai 39derajat itu lumayan antara deg degan dan capek, apalagi kalau anak rewel di malam hari. Udah deh, pengennya anak cepet sembuh aja.

Bawa ke dokter dan diditeksi ada penyumbatan di saluran kencing dan kalau mau cepet sembuh dan tidak terulang harus di khitan, dan karena Ziandra udah berusia 7 bulan jadi harus di operasi, walau operasi kecil tapi anak ya kudu dibius total. Beuh, apa nggak tambah puyeng?

Apa saya langsung turuti rekomendasi dokter?

Tentu tidak. Hehehe, setelah saya cerewet tanya beberapa opsi akhirnya dokter cuman kasih obat paracetamol untuk penurun panas dan saya diajari cara bersihkan kemaluan anak saya. Satu hal yang menjadi keuntungan saya waktu itu, panas anak saya jika mulai meninggi cepat turun bukan berkat paracetamol tetapi banyakin minum asi. Selain mencegah dehidrasi, asi juga berkhasiat sebagai penurun panas.

Selang beberapa hari, walau panas masih naik turun ternyata ada satu lagi penyakit yang mulai keluar yaitu gabag. Saya lupa nama ilmiahnya apa, tapi setelah bentol merah ditubuh Ziandra mulai keluar panasnya berangsur turun dan kondisinya berangsur membaik.

Selepas 6 bulan, atau ketika lepas ASI Eksklusif anak biasanya mulai bisa dikatakan lebih sering terserang beberapa penyakit. Bisa jadi karena pengaruh makanan dari luar yang ia makan. Lebih-lebih lepas 2tahun ketika anak mulai mengenal jajan.

Sebenarnya saya jarang bawa anak-anak ke dokter jika sakit, apalagi jika hanya batuk pilek. Jika ditanya apa obatnya? Tentu bukan obat yang dijual bebas, saya lebih ke obat tradisional. Kalau batuk pilek biasanya saya beri jeruk nipis campur madu atau kalau tidak ada madubisa ganti kecap. Dan stop semua jajan yang berpotensi memperparah sakitnya.

Yang harus jadi perhatian adalah apakah anak panas atau tidak, dan rewel atau tidak.

Kalau anak panas, banyakin minum dan kompres menggunakan air hangat.  Kalau anak rewel terutama malam hari, cari sebabnya. Apakah karena pilek atau batuknya? Kalau batuk ya berikan
jeruk nipis campur madu dan usahakan anak tidak minum air putih setelahnya. Kalau karena pilek, atau hidung buntu ada beberapa cara oleskan balsem khusus anak, tapi walau dikata tidak panas tapi sensitifitas kulit anak beda-beda. Kalau saya, sukanya sih bikin sauna dikamar hehehe.

Jadi cukup rebus air setengah panci ukuran sedang dan berikan beberapa tetes minyak kayu putih. Tutup panci selama merebus sampai mendidih, jangan buka tutup dulu. Bawa ke kamar baru buka tutupnya. Alhamdulillah selama ini lumayan membantu kalau anak-anak rewel karena hidung tersumbat.

Jadi, apa saya anti obat-obatan dari dokter?

Ya nggak lah. Ke dokter tetap kok, apalagi kalau batuk/pilek/panas sampai lebih dari 3-4hari. Tapi ya itu kudu cerewet ketika di dokternya. Kalau dikasih puyer tanya komposisinya, ada antibiotiknya nggak, perlu nggak antibiotik itu, misal nggak pake antibiotik apa bisa. Kalo dokternya merengut aja
ketika kita cerewet, saya usulkan ganti dokter aja deh! Hehehe.

Oia, yang pasti jangan tunda untuk periksa anak ke dokter ketika anak demam sampai 38,5derajat keatas. Jika terjadi kejang demam. Panas lebih dari 2hari, maka hari ke3 segera bawa ke dokter.

Ah ya, kemarin juga sempet baca status seorang temen tentang posting sesuatu yang berhubungan dengan obat dan penyakit, terlebih jika kitabukan ahlinya (red: dokter).

Maka dari itu ketika sahabat membaca tulisan ini, jangan langsung plek ketiplek dilakuin. Bisa juga tanya dokter, saran saya diatas bisa gak diterapkan ke anak? Karena ya itu, satu anak dan yang lainnya memiliki kondisi tubuh yang berbeda-beda. ;)

1 comment: