Jan 14, 2016

Terpengaruh

Dulu, yang saya pikir pengaruh lingkungan pada anak itu hanya sebatas sampai anak meniru. Seperti kosa kata yang kadang kita merasa nggak pernah ajar kan eh tiba-tiba anak udah tau aja.

Ada hal yang buat saya baru dan masih belum pasti hanya kemungkinan saja.

Ziandra dan Zianka kalau masalah rebutan masih terjadi tapi mereka sudah cukup mengenal tentang berbagi. Rebutan pun hanya menjadi sebuah fase dimana mereka akhirnya mengenal apa itu berbagi dan mengalah.

Tapi kemudian ada satu hal terjadi.

Zianka tiba-tiba menjadi begitu pelit. Dia nggak mau berbagi bahkan untuk barang yang ada ditangannya ada dua. Bahkan dia sampai menangis karena dipaksa untuk berbagi. Dan itu hanya ketika saya atau ayahnya memberikan barang itu untuk dia dan akhirnya ketika disuruh meminjamkan dia nggak mau.

Pernah saya pertanya, "kenapa kok nggak mau berbagi?"  Dia hanya bilang, "emoh, ini punya adik."

Yang sempat terpikir oleh saya, pengaruh dari mana?

Satu hal yang say amati, yaitu ketika Zianka sedang dengan sepupunya, anak dari adik suami saya, yang usianya lebih muda dia sering diminta untuk mengalah. Sedang sepupunya ini sering kali apa yang dipegang Zianka akan dia minta. Zianka tidak pernah menolak jika diminta berbagi.

Saya hanya terpikir, apa ini berpengaruh?

Kalau dia meniru saya masih bisa meminimalisir dengan memberikan pengertian bahwa apa yang dia tiru itu tidak baik. Dan alhamdulillah dia bisa menerima. Untuk pelitnya ini juga kerap saya beri pengertian hanya saja saya masih was-was jika ada pengaruh lainnya.

Mengajarkan anak mengalah itu baik, tetapi terlalu sering meminta anak untuk mengalah pastinya ada efek lain yang tentu kurang baik.

1 comment:

  1. coba kata mengalah diganti "mengerti" nge ^___^
    soal pelit iyas juga suka pelit cuma mau berbagi sama orang tertentu aja

    ReplyDelete