Jan 27, 2016

Baju anak.

Saat memilih baju anak, hal yang paling utama menjadi patokan saat memilih adalah kenyamanan. Setelahnya, baru harga sih kalau saya hehehe. Soalnya baju anak-anak sekarang bisa sama atau bahkan lebih mahal dari baju emaknya. Huhuhu.

Kalau anak cowok, baju pasti hanya berkisar pada celana dan kaos atau kemeja. Untuk anak cewek tentu lebih bervariasi. Tapi entah ya, untuk anak cewek saya kebanyakan juga celana dan kaos plus hijab. Duh, bukan maksud jadiin anak tomboy sejak kecil tapi saya kok kurang suka makein anak say rok mini yak... Pengen makein rok panjang tapi kok kalo jalan-jalan dianya malah berasa gak bebas karena tingkah anak perempuan saya lebih aduhai daripada Masnya.

Untuk baju ngaji dia punya beberapa gamis, tapi kadang juga pake kaos tapi lengan panjang dan gambar karakter anak muslim.


Nah baju karakter anak muslim ini, yang dinamai anak saya kaos anak pake jibab (bukan typo, karena adek kalo nyebut hijab itu jibab, hehe), anak saya suka banget jadi kadang jalan-jalanpun dia pakai. Alhamdulillah kaosnya nyaman, enak dan adem, kemudian harganyapun terjangkau. Dan kemudian kaos ini juga yang membuka peluang bisnis untuk saya. Saya coba menjualnya, awalnya sekedar pasang dp bbm foto anak saya dan lumayan banyak yang bertanya tentang kaos anak saya. 

Walau masih belum fokus untuk benar-benar berjualan, semoga ini salah satu jalan saya belajar (lagi) untuk berjualan. Dan satu hal kelemahan saya kalau jualan, saya itu sering tergoda untuk beli sendiri barang dagangan saya hahahaha. Teman-teman ada yang punya kelemahan seperti itu juga?

Eh, ini bukan maksud ngiklan loh, walau saya nggak nolak kalau ada yang mau pesan hahaha.

Oia, kalau ditanya... Kenapa Zianka kecil-kecil sudah disuruh berhijab? Ya... Saya sih cuma ingin mengenalkan hijab sejak dia kecil sih. Walau nggak jarang saat dan dia merasa nggak nyaman dia lepas hijabnya. Jadinya nggak konsisten donk?

Saya mengenalkan konsistensi dengan memberi contoh, dengan saya tidak keluar rumah tanpa mengenakan hijab. Dan kadang kalau dia ingin lepas hijabnya saat jalan-jalan sesekali pernah bertanya, "ibu nggak dilepas?" Saat itulah kesempatan bagi saya mengenalkan konsistensi. Biasanya akan saya jawab, "nggak boleh donk dilepas, kalau di luar rumah ya harus pake jilbab." Nggak jarang dia kejar dengan pertanyaan, "kenapa?" Jawaban saya, "malu dilihat bapak-bapak." Hehehe.

No comments:

Post a Comment