Bejibun

Post ini menjawab beberapa pertanyaan juga komentar yang masuk, entah itu ditanyakan langsung oleh teman melalui chat atau melalui inbox di socmed. Masih tentang Ziandra, dan kegiatannya saat ini.

Ada satu komentar, ya saya bilangnya komentar karena dia nggak bertanya apa-apa. Komentar itu masuk di chat saya sore kemarin. "Eh, jadi anak kamu itu kasihan ya... kegiatannya bejibun. Kecil-kecil dah disuruh baca-tulis-berhitung, belom ngaji, belom bahasa inggris." Dari komentar itu, saya tau dia pemerhati blog ini, karena saya cerita kalau Ziandra lagi senang bahasa inggris ya baru di blog ini. Hahahaha.

Dan ada yang bertanya, metode ajarin biar cepet baca-tulis-hitung terlebih ngaji apa sih?

Benernya saya sudah sering menuliskan di blog ini baik secara langsung maupun tak langsung tentang gimana saya mulai mengenalkan sampai mengajarkan ke anak-anak. Dan yang selalu saya tekankan adalah tanpa paksaan dan buat semuanya semenarik mungkin.

Untuk ngaji dan baca, awalnya saya hanya mengenalkan Ziandra tempat ngaji di kampung. Ya, awal datang niatnya hanya mengenalkan. Kemudian tanpa paksaan bertanya, apa dia mau ngaji tempat itu? Dan ternyata mau. Maka berlanjutlah dia belajar ngaji dan baca di tempat ngaji. Di rumah, diulangi lagi. Awalnya saya hanya bertanya, mas tadi belajar apa? Dan dia menunjukkan, dan saya minta mengulang... Eh dianya mau.

Oiya, untuk ngaji ini ada satu hal yang sebenarnya tanpa sengaja memotivasi dia. Yaitu, saya ikut belajar ngaji dari awal lagi. Yup, saya mulai belajar lagi mulai dari iqro' 1. Berasa ada saingan, akhirnya dia makin semangat untuk belajar.

Sekarang, dia tetap kejar-kejaran dengan saya dalam mengkhatamkan Al-Qur'an. Dia meminta saya untuk kalau sekali baca hanya satu rukuk saja, tapi karena saya bacanya setiap selesai sholat yang kadang saat saya sholat dia sedang tidur jadi menang saya donk, hahahaha. Emaknya gak mau kalah. Tapi akhirnya, dia yang jadi pengingat saya untuk sholat loh. "Bu, sudah adzan, sholat loh. Terus ibu simak mas ngaji ya."

Yes, walau niat ngingetinnya supaya saya bisa nyimak dia ngaji, tapi setidaknya dia tahu bahwa jika adzan itu menunjukkan waktunya sholat. Kadang dia mau diajak sholat tapi kadang alesan capek. Hahaha. InsyaAllah sedikit demi sedikit ya Nak.

Jika tentang bacanya, metode awal yang saya gunakan sempat salah dan membuatnya malas belajar. Metode mengeja. Tau kan metode lama ini?

es a - sa, ye a - ya ... saya, be u - bu, de i, di ... budi.

Ternyata metode ini sulit buat Ziandra. Dan saat ngaji guru ngajinya menggunakan metode lain. Metode langsungan, istilah saya. Jadi mulai a i u e o, ba bi bu be bo, ca ci cu ce co, dst. Dan termyata metode ini yang sepertinya sekarang banyak digunakan. Dan alhamdulillah Ziandra cepat bisa menggunakan metode ini.

Dan dia makin tertarik membaca karena misal saya dapat undangan atau selebaran dari kampung gitu saya minta dia untuk bacakan. Awalnya dia pastinya kesulitan, tapi itu makin memacu dia untuk cepat bisa membaca, atau bacakan cerita saya minta dia untuk gantian yang bacakan untuk saya. Eh, dia seneng loh apalagi setelah dia bacakan diapresiasi walau hanya dengan ucapan terima kasih.

Jadi apa kegiatan Ziandra bejibun, saya sih bilangnya lumayan untuk anak seusia dia. Tapi toh dia masih ada waktu untuk bermain sepeda dengan adiknya saat sore hari. Masih sempat nonton upin ipin sebelum berangkat mengaji.

Untuk komentar diatas, saya sih cuman berharap ikhtiar saya dalam memberi bekal ilmu ke Ziandra nggak membuat dia merasa tidak beruntung. Hehe.

Untuk metode hafalan di post lain waktu saja ya... Udah kepanjangan deh posting ini hahaha.