Emak tepar.

Terkadang sebagai ibu, saat anak kita sakit terucap kalimat "duh, mending Ibu aja yang sakit Nak."

Wajar sih kalimat seperti itu tercetus, karena kita pastinya gak akan tega melihat anak kesakitan. Tapi ketika beberapa hari yang lalu anak-anak saya sakit dan disusul sayapun sakit, ah... Jadi berpikir ulang tentang kalimat itu.

Bukan berarti saya nggak mau gantiin sakitnya anak-anak ya, tapi saat emak sakit itu malah kasihan anak-anak. Makan jadi seadanya, walau tetap diusahakan ada sayurnya. Walau mentok ketika emaknya bener-bener tepar ya masakannya akhirnya beli jadi.

Belajarnya anak-anak juga jadi sedikit terganggu. Paudnya libur deh karena nggak ada yang anter dan nungguin, ngajinya juga gitu. Ayahnya? Ayahnya kebetulan pas ada tugas kantor yang nggak bisa ditinggalkan, dan kadang walau ada ayahnya anak-anak kalau urusan antar mengantar lebih milih emaknya.

Belajar di rumahpun juga sama, Ziandra sudah bisa mulai belajar sendiri walau sedikit-sedikit bangunin emaknya tanya kerjaannya sudah betul atau tidak.

Emak tidur sebelum anak-anak tidur itu juga jadinya tidur nggak tenang. Anak jadinya tidur agak maleman karena agak bebas nggak ditungguin emaknya. Endingnya pagi bangunnya jadi agak siang walau jarang banget diatas jam 7.

Jadi, emak itu emang kalau bisa jangan sampe tepar. Lebih-lebih kalau masih punya anak usia balita.