Pages

Dec 20, 2020

Bercerita tanpa mereka tahu

Sedikit bercerita tentang awal ngeblog. Saya, awal ngeblog tahun 2007, mungkin lebih tepatnya awal menulis cerita secara online. Suka membuat cerita pendek juga puisi, sedang rasanya di lingkungan saya tidak ada yang memahami akan hal itu. Lingkungan terdekat ya maksud saya, keluarga.

Banyak hal ingin saya ceritakan tentang hidup saya, tapi tak mau banyak orang tahu bahwa itu saya. Nah loh, bingung kan? Menceritakan tentang apa yang saya rasakan, yang kadang rasanya bingung harus bercerita pada siapa. Dari situ kemudian berkembang dengan menuliskan cerita fiksi, menuangkan kehaluan. Hahaha.

Awalnya saya membuat di friendster, kemudian berpindah ke multiply sebelum akhirnya menetap di blogspot. Beberapa tulisan lama, memang tidak ada di blog ini. Blog ini terhitung baru, karena sebelumnya saya sempat berhenti juga ngeblog.

Blog pertama saya bernama cyberdreambox. 

Baca juga : Sudah bersyukur?

Siapa yang menginspirasi saya, errrrr... mantan?

Walau mungkin secara tidak langsung, karena dia dulu juga membuat website namun kemudian tidak terurus. Hahaha, ya mau bagaimana lagi? Hal yang saya ceritakan dulu hanya seputar curhat curhat konyol dan menceritakan perasaan saya, pendapat saya dengan begitu mudahnya. Jikapun akhirnya ada yang tidak bisa aya ungkapkan secara langsung, saya membuatnya dalam bentuk puisi atau cerpen.

Blog itu masih ada, sempat saya tutup tapi kemudian saya sortir ceritanya dan saya aktifkan kembali. Menjadi salah satu bentuk jalan nostalgia supaya saya tidak jatuh pada kesalahan yang sama.. 

Seiring berjalannya waktu, banyak hal berubah. Walau beberapa teman mengatakan ada ciri khas tersendiri dari tulisan-tulisan saya, yang saya sendiri tidak menyadarinya. Berbeda dengan blog lama saya, saya sebenarnya merasakan sekali perubahan itu. Entah mengapa, saya rasanya tidak seleluasa dulu ketika menulis. Terlalu banyak mikir, kalau kata seorang teman.

Ya, entah karena sekarang makin banyak social media yang dapat mengekspresikan perasaan, tapi tetap saja untuk saya rasanya sudah tidak sama lagi. Pernah mengalami, akan membuat status, kemudian menuklis panjang lebar kemudian sebenarnya tinggal pencet post aja tapi yang dilakukan membaca ulang dan ulang dan ulang. Terkadang kemudian edit lagi edit lagi, dengan berakhir dengan hapus saja tidak jadi dipost! 

Bukan, bukan takut jika kemudian ternyata pernyataan saya kontroversial dan kemudian menjadi terkenal. Bukan itu yang saya takutkan. Entah kenapa, saya kadang berpikir akankah ada yang terlukai dengan tulisan saya? 

Seorang teman pernah bilang, kadang kita nyindir A tapi yang kesindir B, C, D. Padahal ya, kadang kita membuat sebuah catatan bukan untuk menyindir seseorang tetapi meninggalkan catatan yang mungkin bisa kita baca nantinya.

Jadi kalau ditanya, inspirasi saya ngeblog sebenarnya ya memang mantan. Ketika saya LDR dan tidak bisa bercerita dia bilang tulis aja email atau blog nanti aku baca. Hahaha. Kemudian saya menuliskan puisi atau cerpen yang menyelipkan apa yang saya rasakan tentang seseorang tanpa harus orang itu tau dan menyadari. Apakah dia membaca, ya dan kemudian itu menjadi pembahasan panjang ketika kami telpon atau bertemu.

Saat itu bagi saya menulis adalah salah satu cara untuk healing, ketika tidak semua hal bisa saya ungkapkan secara langsung. Sekarang pun masih walau saya mungkin lebih menyaring mana yang saya publish dan tidak. Entah mengapa tidak bisa lagi menulis secara leluasa seperti awal saya ngeblog, tapi anggap saja ini perubahan yang baik. Hehehe


1 comment:

  1. Mba inge bisikin blog cerpennya yang dah dibuka lagi dong, aku pengen moco xixixiixi

    Mantan sumber inspirasi ya mba ahahahah

    ReplyDelete