Pages

Aug 2, 2017

Ke Dokter Gigi

Awal bulan kemarin, akhirnya anak-anak ke dokter gigi juga. Walau awalnya karena gigi mas Ziandra yang goyang dan itu buat dia nggak enak makan akhirnya saya dan suami memutuskan untuk membawa mereka ke dokter gigi. Yup, Zianka pun juga walau dia nggak ada keluhan. Sekaligus mengawali, walau emang rada telat sih ya.


Ziandra mengeluh sakit gigi dan mulai berkurang makannya sejak hari sabtu, awalnya kami sudah menjadwalkan ke dokter gigi di haru Senin. Tapi minggu malam Ziandra mengeluh makin nggak enak giginya, akhirnya kami putuskan saat itu juga ke dokter gigi. Karena kalau senin juga harus menunggu malam, takutnya malah paginya makin sakit dan nggak bisa sekolah.

Hal pertama yang saya takuti adalah drama. Hahaha, saya takut mereka nangis dan akhirnya menolak diperiksa. Sejak di rumah sih sudah saya sugesti kalau nggak sakit. Permintaan anak-anak cuman satu, nanti waktu diperiks duduk aja ya Bu, nggak tiduran. Alhamdulillahnya lagi, mereka tersugesti film upin ipin tentang upin yang giginya goyang dan musti dicabut dan ternyata tidak sakit.

Yang ditangani pertama adalah mas Ziandra, ternyaat gigi barunya sudah mulai tumbuh di bagian belakang gigi lama sedang gigi lama masih goyang sedikit, kata dokter itu yang menyebabkan sakit yang dirasakan Ziandra. Lumayan lama penanganan Ziandra, tapi dianya anteng aja. Karena dokter ya memang enak banget, ramah ke anak. Juga ada TV disana yang menayangkan kartun anak.

Setelah Ziandra selesai, giliran adiknya yang ditangani. Awalnya cuman mau periksa biasa, karena kan memang nggak ada keluhan. Ternyata justru ada lubang kecil di salah satu gigi Zianka dan dokter menyarankan ditambal saja. Ya sudah lah, mumpung anaknya nurut ya ditambal aja sekalian. Yang lucu adalah saat adik diperiksa dia maunya dipangku ayahnya. Hahaha.
Dokter kasih jempol untuk Ziandra dan Zianka, karena mereka kooperatif banget saat ditangani. Kemudian sebenernya gigi mereka oke semua, cuman adik kecolongan satu aja yang lubang itupun letaknya didekat gusi, jarang gigi lubang dibagian situ. Sekalian deh minta dokter buat kasih tau kalau kudu kurang-kurangi itu makan permennya. Bocah kan gitu, lebih nurut dikasih tau orang lain, dalam kasus pantangan makan itu lebih sering ucapan dokter lebih ampuh.

Pengalaman pertama ke dokter gigi yang menyenangkan. Anak jadi antusias waktu diberi tahu kalau 6 bulan lagi balik lagi. Hehehe.

3 comments:

  1. hebattt
    biasanya anak2 takut ke dr gigi mbak

    ReplyDelete
  2. Keren mb ing, selagi masi bovil, mang kek gitu mending ditata dr sekaranh, aku nyesel dulu pas kecil jarang aware, walhasil gigiku tumpuk undung wkkk

    ReplyDelete
  3. Hebaatttt. Anakku ke dokter biasa aja jerit2 XD

    ReplyDelete