Sep 27, 2020

Buku favorit

Membaca buku awalnya hanya sekedar menjadi kesukaan, terlebih ketika masih jaman sekolah. Di mana keinginan untuk membaca buku tidak sebanding dengan kemampuan membeli buku. Meminjam buku di perpustakaan atau tempat persewaan adalah pilihan saat itu.

Beranjak kuliah dan mulai memiliki pekerjaan sambilan mulailah membeli buku-buku yang ingin dibaca. Awalnya tetap meminjam seperti novel-novel itu, jika suka maka akan dibeli dan dikoleksi. Kemudian saat itu mulai hunting komik-komik lawas, yang saat jaman masih sekolah nggak kesampaian untuk dibeli.

Ya, sebelum saya mulai mengkoleksi novel diawali dengan mengkoleksi komik.

Komik favorit saya adalah serial Candy-Candy dan Mari-Can gadis cilik penari ballet dengan segala lika likunya.

Nah, setelah wishlist-wishlist komik terpenuhi mulailah saya mengkoleksi novel. Sampai akhirnya ada saatnya saya memiliki penulis-penulis yang saya favoritkan. Setiap bukunya terbit saya berusaha untuk beli bukunya.

Namun ada beberapa penulis, yang saya suka dengan personanya yang terpampang di media, namun ketika membaca karyanya tak semua karyanya saya suka. Bukan tidak bagus, hanya saja bukan selera. Ada juga penulis yang saya nggak suka dengan persona yang tercipta di media sosial, namun entah mengapa hampir semua bukunya saya suka. Kamu pernah seperti itu juga?

Nah, kali ini saya ingin menuliskan beberapa buku yang menjadi favorit saya, namun saya memutuskan tidak mengkoleksi semua karya dari penulisnya.

1. Bumi Cinta 

2. Perahu Kertas 

3. Edensor

Sedang untuk penulis favorit, sebenarnya lumayan banyak. Dan sekarang rasanya kangen dengan karya penulis-penulis metropop lama, seperti Albertein Endah, Ilana Tan, Retni SB, dan masih banyak lagi. Beberapa penulis yang hampir semua bukunya saya koleksi adalah

1. Prisca Primasari

2. Ika Natassa

3. Windry Ramadhina

Untuk buku karya orang luar saya tidak begitu mengikuti kecuali sedang booming di Indonesia. Hehehe, iya... main saya kurang jauh.

Tapi ada satu karya penulis luar yang selalu saya ikuti, tetapi saya ikuti dalam bentuk terjemahannya. Yaitu, Akiyoshi Rikako yang karyanya banyak diterjemahkan oleh penerbit Haru.


No comments:

Post a Comment