Jul 11, 2020

Kangen dan kreativitas



Pandemi saat ini sudah berlangsung kurang lebih 4 bulan. Walau saat ini aktivitas kebanyakan rasanya sudah berjalan seperti sedia kala, di mana mulai banyak orang berkunjung ke mall, mulai banyak orang nongkrong, ya... ketika di jalan kadang kendaraan macet seperti biasanya.  

Tapi bagi saya dan anak-anak aktivitas itu belum kami lakukan. Anak-anak keluar rumah bahkan hanya seminggu sekali itupun belum tentu dan hanya ke mini market dekat rumah, beli jajan dan langsung pulang. 

Mereka sudah mulai mengeluhkan kangen ke Mall, kemudian kangen nongkrongin toko buku, belum lagi kangen dengan jajan-jajannya.

Kalau kangen nongkrongin toko buku, sedikit bisa teratasi dengan mengeluarkan buku-buku yang selama ini masih tersimpan dengan rapi di rak. Mengenalkan buku-buku baru selain buku yang selama ini mereka baca. Seperti buku Harry Potter dan lima sekawan.

Bagaimana dengan kangen jajanannya?

Beberapa jajanan bisalah diakali dengan dibuat sendiri, atau paling mepet adalah pesan melalui ojol. Namun jika pesan melalui ojol terus bisa jebol dompet, hahaha. Jadi salah satu cara lain yang dilakukan adalah mencoba berkreasi sendiri.

Sekarang mencari resep bisa dengan mudah, mulai dari yang berupa tulisan sampai bentuk video yang bisa kita ikuti step by stepnya. Jajanan awal yang kita coba adalah minuman viral, dagona coffee. Kemudian mulai dari ayam pok pok, roti boy, dan masih banyak lagi.

Tapi ada satu minuman yang kemudian menjadi favorit orang serumah. Watermelon Yuzu, begitu anak-anak memberi nama. Kata mereka mirip dengan minuman Yuzu yang dijual di gerai Origin di Mall.

Bahan-bahannya :

100gr semangka, ambil buahnya saja
sprite botol kecil
yakult 1 botol
es batu secukupnya

Cara :

1. Potong-potong buah semangka sesuai selera
2. Taruh dalam gelas
3. Masukkan es batu
4. Tuang sprite sampai 2/3 gelas
5. Tuang yakult

Minuman siap disajikan.

Resep Watermelon Yuzu ini pertama kali yang menemukan adalah ayah, hasil menyusuri laman tiktok. :D

Biasanya ayah paling males nyoba resep begini, ribet, katanya. Entah kenapa sejak pandemi ini jiwa mencoba resepnya lumayan tinggi. Bahkan ayah tak segan langsung praktek jika bahan tersedia, walau ya... gagal dalam mencoba kan hal yang wajar.  Ternyata rasa kangen akan jajanan mall bisa menumbuhkan kreativitas, terlebih buat ayah.

Emak mah seneng aja, meskipun ketika selesai berkreativitas yang beberes tetep emak yeeeee...

3 comments:

  1. Uhuuiiii Lima Sekawan, saya baca ini waktu SMP apa SMA malah, koleksi punya Kakak. Tapi gak lengkap, ada 2 atau 3 judul yg gak ada. Gak tahu kemana bukunya itu. Dirimu punya lengkap Mbak?

    Sejak pandemi ini orang emang jadi lebih kreatif ya :)

    ReplyDelete
    Replies
    1. Lima sekawan nggak lengkap, belipun buku bekas layak koleksi... :D

      Delete
  2. sayangnya foto tidak terlampirkan, kayaknya sih seger kalau diminum

    ReplyDelete