Nov 26, 2017

Best Bunda : Memberikan yang terbaik untuk buah hati.

Saat seseorang memutuskan untuk memiliki seorang anak, tentu yang dipikirkan adalah memberikan yang terbaik untuk anaknya. Bahkan sejak anak masih dalam kandungan semua yang terbaik pasti coba dilakukan. Saya ingat dulu, saat harus minum susu kedelai yang katanya bisa bikin anak menjadi putih, padahal saya nggak suka susu itu tapi demi anak ya sambil tutup idung juga berusaha habiskan tuh susu kedelai. Walau endingnya tau kalau mitos doank, hahaha.
Saat anak lahir, sebelum mikir masalah asuransi pendidikannya lah... atau asuransi kesehatan, pasti yang dipikir pertama adalah ASI. Saya ingat dulu, saat awal Ziandra lahir sudah banyak yang kasih saran bukan hanya memberikan tambahan sufor, bahkan usia seminggu udah disuruh kasih makan nasi campur pisang.
Alhamdulillahnya saya saat hamil Ziandra mulai banyak baca buku dan artikel di Internet. 6 tahun lalu, kampanye 6bulan ASIX dan 2 tahun pemberian ASI tidak segencar sekarang. Tapi pengetahuan mah, kalau kita mau mencari pasti didapat kok. Menutup telinga dari omongan orang terkadang memang diperlukan, terlebih kita meyakini bahwa apa yang kita lakukan adalah benar.

Hari minggu lalu, saya menghadiri Surabaya Oxytocin Journey yang merupakan sebuah acara bincang santai bersama komunitas pendukung ASI Best Bunda disponsori oleh ASI Booster Tea (ABT) yang diadakan di Cafe Fruts, dimana acaranya layaknya piknik walau didalam ruangan. Mengadakan acara di Fruts Cafe juga merupakan salah satu cara yang mungkin tanpa disadari bisa meningkatkan hormon oksitosin yang dapat elimpahlan produksi ASI untuk ibu menyusui.

Pembicara dalam acara tersebut adalah mbak Li Patric,yang dalam kesempatan tersebut mengungkapkan 3 kunci keberhasilan dalam memberikan ASI untuk buah hati, yaitu

Niat yang kuat

Saat kita memutuskan untuk memberikan ASI kepada anak kita, niat kuat sangatlah dibutuhkan. Namun agar tidak tergoyahkan oleh omongan orang, atau bahkan keluarga sendiri,niat ini harus diluruskan. Pemberian ASI dilakukan bukan semata-mata alasan sayang anak, atau karena sedang gencarnya program pemberian ASI. Pemberian ASIyang lebih diniatkan untuk beribadah, bisa membantu kita untuk "keras kepala" dalam mempertahankan keinginan untuk tetap menyusui. 

Membekali diri dengan ilmu yang manfaat

Belajar tidak mengenal usia dan kata terlambat, begitu juga dengan pengetahuan tentang ASI dan kecukupan kebutuhan anak. Mengetahui bahwa kebutuhan anak yang masih berumur 1 hari hanyalah setetes ASI atau bahkan bayi bisa bertahan tanpa makan dan minum di 72 jam pertama hidupnya. Terkadang, karena ASI tidak keluar dan bayi menangis terus membuat banyak orang berkata bahwa bayi menangis karena kekurangan ASI, padahal kebutuhan bayi berdasarkan usianya bisa dipastikan tidak kekurangan ASI. Yang menyebabkan bayi menangis terus biasanya merupakan bentuk adaptasi karena kehangatan yang biasa dirasakan didalam perut ibu sudah tidak dirasakan lagi.

Untuk itu perlu ya kita memahami tentang kebutuhan kecukupan bayi agar tidak mudah terpengaruh pemberian susu tambahan, hanya karena bayi rewel.

Selain itu, pengetahuan tentang bagaimana menyikapi ASI yang terasa kurang, atau bagaimana mengetahui bahwa ASI yang diberikan pada buah hati ini cukup bisa dipelajari loh. Jadi semakin kita banyak tau, kita akan semakin mudah untuk dapat meningkatkan produksi ASI juga menolak godaan memberikan susu tambahan.

Survey Rumah Sakit sebelum bersalin

Hal yang tak kalah penting untuk dilakukan adalah survey RS tempat nanti akan melakukan persalinan. Apakah Rumah Sakit yang mendukung IMD (Inisiasi Menyusui Dini), atau apakah Rumah Sakit memiliki fasilitas room in. Itu sangat diperlukan karena peran Rumah Sakit juga tak kalah besar untuk keberhasilan pemberian yang terbaik untuk buah hati.

Bincang-bincang hangat yang dilakukan di Fruts Cafe sangat manfaat untuk pengetahuan selama menyusui atau untuk bunda yang akan memiliki anak.berbagi pengalaman juga dari bunda-bunda yang telah berhasil menunaikan ibadah menyusui hingga dua tahun juga memberi manfaat dan dorongan lebih.
A post shared by inge (@noninge) on

Makin berkembangnya teknologi, rasanya hal yang sangat mudah untuk bunda atau calon bunda mencari pengetahuan dalam hal menyusui. Selain itu, kemjuan teknologi pula bisa membantu bunda yang merasa ASInya kurang lancar mendapatkan kemudahan memperoleh asupan tambahan. Jika sekarang mungkin tak mudah untuk mendapatkan daun katuk, atau mungkin bunda tidak menyukainya, bunda bisa mendapatkannya dari meminum susu atau suplemen yang bisa meningkatkan produksi ASI. Salah satunya adalah ASI Booster Tea (ABT) yang cukup diseduh dan bisa langsung dinikmati oleh para bunda.

1 comment: