Insiden kaos kaki.

Seperti yang sudah saya ceritakan sebelumnya, Ziandra dari awal sekolah nggak ada rewel sama sekali, nggak minta ditungguin, bahkan nyuruh saya langsung lanjut ke pasar atau langsung pulang setelah antar dia.

Tapi beberapa hari yang lalu tiba-tiba dia nangis, bahkan sebelum bel berbunyi. Orang tua lain yang mengantar anaknya dan kenal paling tidak tau Ziandra sampai terheran-heran. Dan untungnya waktu itu saya nggak langsung ke pasar atau pulang. Ya..., karena perasaan saya udah nggak enak. Hehehe.

Tangisan itu sepertinya berawal dari mood yang nggak enak sejak bangun tidur. Inginnya sama ayah, tapi karena ayah pulang larut dan setelah subuhan tidur lagi jadinya keinginan itu nggak kesampaian. Nggak sampai disitu, dia pengen pake kaos kaki yang ada gambar captain amerika, favoritnya. Tapi ya, saya larang karena kan ketentuannya pake kaos kaki hitam putih. Dia udah cemberut aja tuh sepanjang perjalanan, minta dipeluk-peluk. 

Begitu nyampe sekolah, seperti biasa langsung salim guru yang menunggu depan gerbang, langsung naik ke lantai dua ke kelasnya untuk menaruh tas. Biasanya langsung saya tinggal, tapi waktu itu saya putuskan menunggu. Nggak berapa lama dia turun dan langsung ke area bermain, sepertinya dia nggak tau kalau saya menunggu. Niatnya saya lihat sebentar, kalau dia sudah bermain dengan temannya baru saya tinggal.

Eeeeeh, pas saya cari ternyata dia lagi nangis. Jreeeeng. Saya langsung hampiri hahaha, harusnya sih nunggu guru yang sedang jaga anak-anak disana bereaksi, tapi yaaaa... namanya emak.

Saya hampiri, saya peluk. Makin jadi donk nangisnya. Saya tanya kenapa, jawabnya cuman "mau sama ibu". Laaaaah. Saya inget masalah kaos kaki itu, saya tanyakan mau kaos kaki captain amerika kah? Eh, dianya ngangguk. Waktu itu wali kelasnya langsung nyamperin kok, sempat juga wali kelasnya terlihat bertanya keteman-temannya Ziandra, siapa tau ada yang tau kenapa Ziandra menangis.

Saya jelaskan singkat ke wali kelasnya, dan beliau langsung bilang. Ooooh, nggak apa kok bu pakai kaos kaki itu asal bukan hari senin saat upacara. Dan saya tawarkan ke Ziandra untuk ambil, dan dia mau.

Jadilah saya sempat lari-lari balik kerumah untuk ambil kaos kakinya, karena saat itu bel masuk sudah berbunyi.

Pas saya balik sekolah, sebagian besar temannya sudah masuk kelas, hanya sisa beberapa teman sekelasnya juga guru wali kelasnya. Dia sempet meluk saya dan nangis lagi walau sudah terima kaos kaki keinginannya. Pemikiran saya, mungkin dia malu karena sudah nangis. Hehe. Tapi langsung digendong sama gurunya, jadi ya daripada menjadi saya langsung tinggal pulang. Hahahaha. Antara tega nggak tega sih benernya.

Waktu pulang, sempet deg degan juga, gimana dia nanti apa bakal ada acara mogok sekolah. Ternyata saat dia turun eh, udah ketawa-ketawa aja donk sama temennya, sudah menyapa saya dengan riang. Hahahaha. Saya sempat tanya guru wali kelasnya gimana tadi. Ternyata nggak apa, sempat diungsikan sementara ke ruang dapur sambil gurunya ngomong "nangusnya udahan ya, baru kita ke kelas, malu nanti dilihat teman-teman", dia ngeangguk dan berusaha meredakan tangisnya. 

Alhamdulillag, nggak ada acara mogok setelahnya. Dan kemudian dia sendiri mengatur jadwal pemakaian kaos kakinya. Hahahaha. Dia bilang, kalo senin aja ya bu pake hitam putih. Siap Komandan!!