Seperti hari ini, dia pulang membawa mainan. Mainan bukan sembarang mainan, karena untuk memperoleh mainan itu dia harus mengumpulkan lima bintang. Yup, ada semacam reward untuk murid yang telah melakukan sesuatu yang diinginkan oleh gurunya, baik diminta secara langsung atau tidak langsung.
Sebelum menukarkan lima bintangnya, sejak kemarin dia sudah bilang pada saya. "Bu, besok mas mau tukarkan bintangnya mas." Tanggapan saya, tentu memujinya karena telah berhasil mendapatkan lima bintang.
Tapi, saat malam harinya saya bertemu tetangga yang juga mengajar di sekolah Ziandra saya sempat menceritakan niatan Ziandra itu. Dan reaksi tetangga saya makin membuat saya bungah. Yup, karena mengumpulkan lima bintang untuk anak-anak di TK A bukan sesuatu yang mudah, mereka harus aktif dan berani menjawab pertanyaan bu guru. Menjawab pertanyaan dengan inisiatif dia sendiri, bukan ditunjuk. Waaaah, dia sudah berani donk ya... nggak lagi malu-malu.
Dan saat pulang sekolah tadi, dari tangga dia sudah mengacungkan mainan baling-baling plastiknya. Yup, bukan mainan yang mahal, jangan dilihat dari harganya yang cuman seribu!! Tapi melihat dia bangga menunjukkan apa yang dia dapat, itu buat saya makin haru.
Belum lagi ketika ia menunjukkan ke adiknya, langsung diangsurkan ke adiknya. Tapi tak lupa dia bilang, "adik, ini mas dapet dari tukar bintang jangan dirusak dan jangan hilang ya." Huwaaaaa... ngomongnya dah dewasa banget kaaaan.
Saat dijalan pulang, dia bilang. Ibu... Mas mau kumpulin bintang lagi, yang buanyak nanti mainannya buat adik. Aiiiiih.
aih hebat mas ziandra bisa dapat 5 bintang. So sweet banget sih nge ziandra sama adeknya
ReplyDeleteSo sweet. Aku ikut terharu ngebacanya
ReplyDeleteAku berharap Non sekeluarga sehat dan dalam kondisi baik. Aku menantikan cerita-ceritanya lagi lho :)
ReplyDelete