Aug 24, 2016

Kebiasaan

Membentuk sebuah kebiasaan pada anak itu susah susah gampang. Akan jadi gampang letika lingkungan mendukung. Seperti halnya toilet training. Butuh kesiapan dari semua pihak, baik anak itu sendiri maupun lingkungan sekitarnya. Apakah siap dan mendukung?


Walau mungkin ada orang yang mengatakan, kemampuan anak beda-beda, namun tetap seberapapun mampunya anak jika tidak ada dukungan paling gak dari lingkungan keluarga akan sedikit terhambat jadinya.

Dulu, Ziandra baru bisa benar-benar lepas diapers usia 2,5tahun. Karena saya merasa dia belum siap dan sayapun demikian. Banyak orang mengatakan terlambat, tapi saya nggak mau selama prosesnya jadi tekanan baik bagi saya lebih-lebih bagi Ziandra. Sedang adiknya, bisa dikatakan lebih cepat. Usia 2tahun sudah bisa lepas diapers sama sekali, baik siang maupun malam.

Pembeda antara adik dan masnya salah satunya adalah lingkungan. Jika saat Ziandra, itu awal saya mengenal dan mengalami sendiri masa-masa toilet training, sedang saat Zianka bisa dikatakan saya sudah sedikit memiliki pengalaman. Dan satu lagi, yang bagi saya benar-benar membantu saat mengajari Zianka yaitu keberadaan Ziandra yang ternyata lebih telaten ngajari adiknya.

Sekarang ini, saya mempunyai PR baru. Hal yang dulu begitu mudah dilakukan tapi kini sedikit lebih sulit. Hal yang menjadi hambatan adalah faktor lingkungan.

Jika dulu, pintu rumah mau terbuka lebar dan banyak anak kecil main di depan rumah, anak-anak paling banter hanya melihat dari pintu. Kalau saya ajak mereka keluar baru mereka keluar. Saya nggak pake aji-aji apapun, bahkan omongan menakuti seperti nanti diambil orang pun tidak. Itu semua terjadi karena kebiasaan mereka yang dari bayi jarang saya ajak 'cangkruk' di luar.

Sekarang hal itu agak susah dilakukan. Pertama karena rumah mertua yang persis depan rumah, dan sebelum tinggal dirumah yang sekarang sempat serumah dengan mertua walau hanya 3 bulanan. Kedua karena sempat terjadi kesalah pahaman ketika saya hendak mulai mengajarkan kebiasaan pada anak-anak untuk nggak sedikit-sedikit main ke rumah mertua. Saya dikira menjauhkan mereka. Huft

Benar memang dunia anak adalah bermain, tapi bagi saya bermain tidak harus melulu di luar rumah, bahkan sampai ke rumah orang lain. Bermain di luar rumah itu perlu, tapi tetap ada waktunya.

Kebiasaan keluar rumah tanpa ijin itu bisa terbentuk, hanya karena mereka biasa main ke rumah eyangnya dengan sangat bebas. Ini yang saya hindari sejak dini. Saya mulai kasih pengertian pada anak-anak, mengapa nggak bisa main terus di rumah eyangnya. Bukan nggak boleh, tapi ada waktunya.

Dan sejak Ziandra sekolah TK alhamdulillah dia mulai bisa mengerti, terlebih dia harus tidur siang sepulang sekolah. Saya beri pengertian bahwa tidur siang itu bukan kewajiban, tapi kebutuhan. "Karena mas yang sekolah dari jam 7 sampai jam 12, walau dia mungkin bilang nggak capek tapi badannya pasti capek tapi nggak begitu terasa. Nanti kalau nggak tidur siang, kasihan badannya, jadinya nanti sakit deh. Kalau sakit, nggak bisa sekolah, nggak bisa bermain." Alhamdulillah dia ngerti, jadi saat pulang sekolah dia ke eyangnya untuk salim, dan langsung pulang sambil bilang "mas tidur siang dulu ya."

Untuk adik ini agak susah, terlebih saat masnya sekolah dan dia tidak ada temannya. Ini masih jadi PR buat saya.


7 comments:

  1. menjadi orang tua memang gak pernah lepas dari PR *semangat* :)

    ReplyDelete
  2. Memang biasanya di anak sulung, kita2 masih belajar ya, klo udah nurun ilmu ke si adek bisa langsung lancar

    ReplyDelete
  3. katanya anak pertama emang lebih susah TT tp klo anak kedua lebih mudah karena mencontoh kakaknya :D ahh iyas masih blum lulus 100%

    ReplyDelete
  4. semangat, mb. setiap anak punya tantangan masing2 buat orang tuanya. aku sulung juga dan ortu juga masih meraba2 waktu aku kecil. jadi setelah punya adek 2 udh mulai agak selo.

    ReplyDelete
  5. Rumah berdekatan dengan orang tua ataupun mertua memang perlu seni tersendiri buat menyikapi. Aku yg dulu secara berkala hanya menginap saja mengalami kesulitan, apalagi serumah atau rumahnya berhadapan.
    Semoga proses melatih anak2 sukses dan hubungan dg mertua pun tetap terjaga dg baik :)

    ReplyDelete
  6. mas zii, tidur siang juga sunnah loh dapat pahala ;)
    jadi inget jaman kecil gasuka bobok, gedenya hobi tidur LOL

    mbakkk dibaca bumi bulannya aha seru lho tar aku bawain yg matahari :D apa nunggu lengkap dulu?
    masih taon depan lengkapnya sih

    ReplyDelete
  7. Akupun tinggal di pmi, agak2 unik. Terutama saat meng-ASI kudu tebel2 kuping demi asi.
    Tapi kadang mah saya biarin ajalah. Huahaha

    ReplyDelete