Pages

Jan 25, 2016

Si Krucil yang Pinter Njawab.

Dulu, saat Ziandra seusia dengan Zianka bisa digolngkan sebagai anak pendiam. Sepertinya dia bukan tipe yang bertanya, tetapi mengamati. Terkadang, tanpa bertanya dia bisa melakukan sesuatu tanpa pernah saya ajari. 

Selain itu, kalau Ziandra diberitahu, atau diminta sesuatu termasuk yang penurut sekali.

Bagaimana dengan adiknya?



Tentu berbeda dengan kakaknya, hehe.

Jika seorang anak bertanya dan ia terus mengejar apa yang ia tanyakan itu mungkin sudah biasa. Zianka pun seperti itu.

Ibu mau kemana?
Sama siapa?
Adik boleh ikut?
Kenapa nggak boleh?
Dst... Dsb...

Tarik nafaaaaas... Hembuskaaaaaan...

Tapi ada satu hal yang menurut saya benar-benar berbeda antara adik dan kakak ini. Kalau pertanyaan macam di atas Mas Ziandra juga sering menanyakan, walau mungkin saat usia lebih tua dari adiknya. Hal yang berbeda itu adalah Adik lebih pinter njawab.

Suatu kali saat jalan-jalan di salah satu Mall.

"Ibu... Sepatu adek lepas." *lepas pengaitnya*
"Ya udah, benerin dulu, dek."
Eh... Tiba-tiba sepatunya malah dilepas.
"Loh, bukan dilepas... Tapi dikaitin lagi."
"Panas loh, bu..."
"Kotor nanti kakinya adek."
"Panas... Gini loh enak." *sambil aksi main jalan di tempat ngerasain dinginnya lantai mall*
"Tapi kotor, pake sebentar aja, ini kita udah mau pulang kok"
"Tapi gendong..."

#eaaaaa ternyata modus minta gendong. Percayalah, ekspresi adik ketika percakapan itu membuat saya pengen gigit tuh pipi.

Di lain kesempatan, saat adik minta sesuatu dan gak dibolehin. Adik nangis, dan saya kekeh nggak ngasih apa yang dia mau. Sampai sempet teriak-teriak. Saya mah gak mempan sama teriakan, yang ada makin dimarahin, hehe. Sampai akhirnya setelah sukses alihkan perhatian dan tenang, nangisnya udahan, saya ajak dia ngobrol.

"Adik, kalau dikasih tau ibu mbok yang nurut."
"Tapi adik mau itu."
"Ya, kan ibu bilangnya nanti. Yang sabar."
*dia nya diem aja*
"Ibu gak suka ah, adik nangis gitu."
"Kenapa?"
"Ya, jelek lah... apalagi pake teriak-teriak. Malu kan didengar orang lewat."
"Adek Salma juga teriak-teriak nggak apa-apa." *Salah satu ponakan usia dibawah Zianka 1tahun*
"Ya, itu kan adek Salma, masih kecil."
"Loh, adek loh masih kecil"
"Ah, sudah besar donk, kan sudah paud."
"Emoh, adek masih kecil... mas loh sudah besar, mau TK"
"Iya, adek lebih kecil dari Mas. Tapi adek kan pinter, sudah Paud. Jadi kalau nangis gak boleh teriak-teriak."
"Ibu, gak suka?"
"Iya, ibu gak suka. Kan jelek. Mas kalo nangis gak teriak-teriak kan."
"Ayah?"
"Sama, ayah juga gak suka."
"Oke... Oke..."

Fiuh... Panjang ya cyiiiin... Tapi apakah kemudian dia nangisnya gak teriak-teriak. Masih! Tapi nggak lama, begitu diingetin langsung mereda, walau masih nangis tapi gak pake teriak.

Ada lagi? Buanyak hahaha.... Tapi ya itu aja deh contoh pinternya njawab si krucil satu ntu.

Kuncinya, emaknya kudu sabar dan jangan menghardik. Jangan sampe keluar ucapan "ih dikasih tau kok ngeyel".

1 comment:

  1. hahahah gimana ya mbakk... penyakit anak bontot kayaknya yaaa adekku dulu juga gitu waktu kecil :D

    ReplyDelete