Sep 7, 2016

Pendengar yang baik.

Seseorang terkadang membutuhkan orang lain untuk mendengarkan keluh kesahnya, ya... yang dibutuhkan adalah seorang pendengar. Bukan seorang komentator. Gak mudah memang untuk menjadi pendengar yang baik, terlebih jika masalahnya itu lagi... itu lagi.Huehehehe.
Tapi saya banyak belajar sejak jadi seorang ibu. Terlebih sejak Ziandra masuk sekolah TK.

Ziandra tipe anak yang jarang bercerita panjang lebar lebar tentang kegiatannya, tapi itu dulu. Awal masuk TK sering kali saya terus bertanya tentang kegiatannya dan dia bilang, 'nggak tau, bu...' atau 'ah, mas lupa...'.

Tentu sayanya tambah kepo donk karena Ziandra nggak cerita. Sampai beberapa waktu saya memutuskan setelah mengantar saya tunggu diluar pagar sekolah. Karena kegiatan Sekolah Ziandra nggak melulu di dalam kelas. Ada kegiatan diluar kelas dan belajar bersama-sama dengan anak kelas yang lainnya. Nah saat kegiatan diluar kelas inilah, saya gunakan buat mancing dia supaya bercerita. 

Jadi misal, dia ada kegiatan berkebun nih. Dia dan teman-temannya bersama gurunya ke kebun salah seorang warga daerah tempatnya sekolah (beda blok dengan rumah saya). Tentu saya nggak ikut donk ke kebunnya, karena emang gak boleh. Tapi dari penjelasan gurunya sebelum berangkat saya tau dia mau ngapain aja di sana.

Nah, saat pulang sekolah saya nanyanya nggak lagi 'Mas, ngapain di sekolah tadi?' Tapi ganti dengan 'Ibu denger mas tadi berkebun ya?' Awalnya cuman jawaban singkat, iya doank.Kemudian saya pancing dia 'Mas berkebun seru nggak, menanam atau panen mas?' Dari situ mulailah dia bercerita, 'Seru Bu, tadi panen ketela pohon. Temanku ada yang jatuh sampai celananya kotor. Mas cuman sepatunya aja, nanti dicuci ya Bu'.

Selama dia cerita jangan dipotong. Tapi begitu dia selesai langsung tanggapi dengan antusias.

Sejak itu sedikit demi sedikit dia mau bercerita. Saya selalu berusaha menanggapi dengan antusias. Kalaupun dia jatuh, atau melakukan kesalahan, saya berusaha sebisa mungkin nggak langsung keluarkan wejangan. Hahahaha, mana ada orang salah yang ngaku salah terus seneng dikasih wejangan. Kalaupun ngasih wejangan cukup disisipkan dalam kalimat-kalimat pujian yang dilontarkan. Nggak to the poin.

Dan usahakan, setelah anak mulai mau bercerita selalu dengarkan dengan antusias. 

Alhamdulillah Ziandra sekarang kalau pulang sekolah walau kadang harus ditanya dulu seringnya mau bercerita dengan sendirinya. 

Suka kalau pas di jalan pulang, dia sambil gandeng tangan saya berujar "ibu, ibu... tadi mas jadi imam sholat. Mas tadi dapet bintang bu... nanti kalau bintangnya sudah 5 bisa ditukar hadiah ke bu pipit (wali kelasnya)"

3 comments:

  1. Kalo aku orangnya kepo. Tiap ngelonin bobo pasti aku tanya, "abang hari ini nakal ga?"
    Biasanya sih jawabnya jujur, trus dia cerita ga bisa di rem deh, trus mamanya ketiduran duluan >.<

    Jgn dicontoh ya. Hihi.
    Tapi intinya tiap malem pasti saya tanyain apa aja aktivitasnya td siang meski mainnya dirumah aja, sama saya pula.
    Ya supaya dia nyaman aja cerita2 aih intinya

    ReplyDelete
  2. Anak-anak emang unik yah
    Ada yg belum ditanya aja udah ceritaaa panjang lebar, ada yg perlu trik untuk memancing
    Ya itulah seninya mendampingi anak bertumbuh kembang:)

    ReplyDelete
  3. Mencoba selalu dengarkan dengan antusias.. sering dapat ide dari anak2. Keren Pola pikirnya tapi ngga logis:))

    ReplyDelete