Aug 2, 2016

Anak adalah investasi.

Pernah dengar, atau baca kalimat judul di atas?

Saya beberapa hari lalu, membaca dan mendengar kalimat itu. Membaca disalah satu share status oleh teman saya dan mendengar juga dari teman saya lainnya disebuah percakapan. Semua itu berkaitan dengan pemilihan sekolah anak.


Tulisan di status yang di share teman saya cukup menarik memang, tapi entah kenapa saya kok kurang sreg dibagian investasi tersebut.

Sebelumnya, saya coba cari arti investasi di google, dan mendapati :
investasi/in·ves·ta·si/ /invéstasi/ n penanaman uang atau modal dalam suatu perusahaan atau proyek untuk tujuan memperoleh keun-tungan: negara berkembang kurang memperhatikan -- nya di sektor pertanian;
Menurut saya, memberikan pendidikan anak itu salah satu ke wajiban orang tua.  Pendidikan adalah salah satu modal untuk anak tersebut dapat mandiri pada saatnya nanti. Hampir masuk dengan arti dari investasi, tapi apakah tujuan penanaman modal adalah untuk keuntungan si penanam modal?

Disitu saya kurang sregnya, hahaha. Salah satu keuntungan kita di akhirat mungkin ya. Memberikan pendidikan agar anak terjauh dari dosa, dan menjadi anak yang soleh/solehah sehingga bisa mendoakan kita dan doanya diijabah oleh Allah.

Tapi keuntungan dunia? Apakah itu yang jadi tujuan. Entah kenapa rasanya kita seperti mempersiapkan anak agar bisa menanggung kita nanti di hari tua. Balas budi. Ah, adakah istilah balas budi dalah hubungan orang tua dan anak. Karena jika ada seperti itu, ada kesan paksa dan terpaksa.

Membesarkan anak dan membekalinya dengan segala apa yang dibutuhkannya adalah sebuah kewajiban yang tak perlu mengharap balas budi. Walau ya, anak juga diwajibkan untuk berbakti pada orang tuanya, tapi ketika kita telah menunaikan kewajiban tanpa unsur mengharapkan keuntungan, maka anakpun akan menunaikan kewajibannya tanpa merasa terpaksa.

Ya, anak adalah investasi kita nantinya, melalui doa-doanya.

4 comments:

  1. iya saya sering denger juga. tapi kadang ortunya itu over expectation ke anaknya dan ga sesuai dengan bakat anaknya, alhasil yaaaa kesian anaknya.

    eh bener ga sih gitu?

    ReplyDelete
    Replies
    1. Bener mbak... Bisa jadi mungkin karena gengsi... Atau ingin menaikkan 'derajat' khususnya ekonomi orang tua... Endingnya besarin anak demi tujuan orang tua bukan tujuan anaknya.

      Delete
  2. aku mudeng maksude mb inge...hihi

    ReplyDelete