Apr 15, 2016

Asuransi

Kalau denger kata asuransi jadi inget dulu waktu awal-awal nyari kerja dan nyantol jadi sales asuransi. Keinget terus karena itu pengalaman kerja pertama dan cuman bertahan selama 2 bulan, hahaha. Alasannya, ah biar saya aja yang tau. Eh juga suami sih. Mungkin nanti juga anak-anak, hahaha.

Kemarin saat mampir blog anyin, sedang bahas masalah pemilihan polis asuransi. Dan ya, saya setuju dengan apa yang ditulis anyin. Jadi saya di sini nggak kasih langah-langkah pilih asuransi lagi, kalau mau tau kunjungi aja blog anyin, di sini.
Saya sebenernya dari dulu nggak kepikiran untuk buat asuransi. Bahkan setelah nikahpun saya nggak kepikiran.Tapi, kok ya alhamdulillah dari kantor suami ada asuransi untuk karyawan dan anak-anaknya. Saat awal nikah, dari kantor suami sistem asuransinya adalah penggantian biaya. Jadi kalau kedokter kita bayar dulu, nanti di klaim ke kantor baru deh diganti ama kantor berbarengan waktu gajian.

Susahnya sistem itu adalah gimana kalau sakit pas nggak punya uang, hehehe. Tapi waktu itu alhamdulillah kita selalu sisihkan uang untuk jadi uang darurat.

Alhamdulillah ketika suami pindah ke tempat kerja yang baru, sistemnya berbeda. Kali ini sistemnya semacam menggunakan credit card, cukup gesek ketika membayar. Sistem ini bener-bener memudahkan, hanya saja sebelum menggunakan baca baik-baik buku panduannya. Jenis penyakit apa yang dicover oleh asuransi yang sedang digunakan. Karena beda perusahaan asuransi maka yang dicover juga berbeda.

Sejak punya anak, pandangan saya tentang asuransi jelas berbeda. Dari yang nggak mikiran akhirnya berujung dengan penting banget.Yup, asuransi untuk anak ini penting banget. Punya asuransi bukan berarti juga tiap anak sakit kudu ke rumah sakit, tapi dengan adanya asuransi saat anak sakit, kitanya nggak lagi mikir biaya saat akan kedokter.

Untuk orang dewasa apa penting?

Buat saya juga penting tapi nggak sepenting untuk anak-anak. Terlebih diusia produktif, dengan menjaga stamina, menjaga pola makan dan cukup istirahat insyaAllah sakit nggak akan dengan mudah menyerang. Asuransi akan menjadi penting saat menginjak lanjut usia ketika daya tahan tubuh mulai menurun. Tapi untuk orang dewasa saya sih lebih merekomendasikan program asuransi dari pemerintah. Untuk orang dewasa ini saya lebih menyarankan asuransi jiwa yang sistemnya sebagian untuk asuransi sebagian untuk menabung.

Oia, saat akan membeli asuransi satu hal yang harus benar-benar dicermati. Berapa tahun asuransi itu. Misalkan tidak ada klaim sama sekali bagaimana. Kalau kesehatan jenis sakit apa saja yang dicover.

Karena ada pengalaman, dimana ditawari asuransi melalui telpon dan mungkin terjadi miskomunikasi diawal. Hingga akhirnya disepakati membeli asuransi kesehatan selama 3 tahun. Pembeli mengira setelah 3 tahun apabila tidak ada klaim maka uang kembali ditambah bunga, dan setelah 3 tahun ketika hendak tidak memperpanjang ternyata uang yang diterima hanya 'bunga'nya saja, sedang uang yang selama ini disetorkan dianggap hangus.

Yup, awalnya ketika saya diceritakan kalau ada asuransi (terutama kesehatan) yang mengembalikan dana yang disetorkan saya ragu. Dan setelah 3 tahun saya diceritakan lagi, ternyata keraguan saya terjawab.

Yah, itu aja sih sharing saya tentang asuransi. Yang penting benar-benar cermat dengan kontrak yang akan disepakati.

3 comments:

  1. wah alhamdulillah sudah dipayungin kantor semua ya mbak :D

    ReplyDelete
  2. Non inge, aku kira ini udah ngga update, koq aku belum follow dirimu yah...klo masalah asuransi betul2 harus teliti yah, aku belum punya, yg khusus daftar sendiri, ada dari kantor suami aja, baru itu aja :)

    ReplyDelete
  3. Aku, meski punya anak, gak pengen punya asuransi :D, entahlah.. hanya masalah idealis dan keyakinan saja :))

    ReplyDelete