May 26, 2015

CaLisTung

Bulan Mei ini mungkin menjadi bulan yang sibuk untuk anak sekolah, ujian-ujian demi menentukan kenaikan kelas. Namun yang sibuk tentu saja bukan cuman anaknya, orang tua pasti juga ikutan sibuk. Mulai mempersiapkan anaknya ujian sampai mungkin mencarikan sekolah untuk anaknya.

Gimana dengan Ziandra dan Zianka?


Tahun ini mungkin belum terlalu sibuk, karena saya dan juga ayahnya memutuskan untuk memasukkan Ziandra ke TK tahun depan, saat usianya 4,5 tahun dan Zianka masuk paud juga tahun depan, saat usianya 3 tahun.

Ada beberapa teman yang menanyakan, "apa nggak telat anak masuk TK baru umur segitu?"

Memang beberapa orang tua sudah memasukkan anaknya TK saat usia anaknya bahkan belum genap 4 tahun, dengan alasan semakin cepat semakin baik. Karena mungkin mereka merasa pembelajaran di paud ya begitu-begitu saja. Atau juga karena di paud sudah 2 tahun, rasanya anaknya sudah siap masuk TK.

Apakah salah pemikiran mereka?

Tentu saja tidak, karena yang tau dengan tepat bagaimana kemampuan dan kebutuhan seorang anak ya tentunya orang tuanya.

Lentas kenapa saya memutuskan Ziandra 3tahun di paud dan baru masuk TK tahun depan?

Ziandra buat saya bukan telat masuk TKnya, namun kecepatan masuk paudnya. Yup, karena Ziandra dulu masuk paud saat usianya bahkan belum 2 tahun. Dulu saya lakukan itu karena Ziandra dalam hal berbicara sedikit terlambat. Namun untuk adiknya, Zianka, saya baru masukkan paud saat nanti usianya 3 tahun karena alhamdulillah tidak ada hambatan berarti dalam perkembangan motoriknya. Ngomongnya sudah banyak, bahkan mungkin saat dia nanti masuk paud sudah bisa semua lagunya karena diajari oleh masnya sejak sekarang.

Selain itu, berkenaan dengan CaLisTung. Saya masih berpendapat bahwa anak yang terlalu cepat "dipaksa" CaLisTung malah tidak bisa mendapatkan hasil yang optimal. Sedang Ziandra sendiri belum memiliki ketertarikan untuk belajar itu.

Tentu saja saya juga tidak hanya diam saja dan menunggu saat itu datang dengan sendirinya. Beberapa hal saya lakukan untuk memperkenalkan pada Ziandra. Tidak melulu harus memaksa dia melakukan, namun hanya dengan menunjukkan saja bahwa saya senang melakukannya.

Seperti halnya suka buku, Ziandra tentunya tidak serta merta suka buku namun karena saya berusaha menunjukkan bahwa buku itu sesuatu yang menarik maka dia akhirnya tertarik pada buku. Begitu juga dengan CaLisTung. Sampai saat ini, Ziandra mulai tertarik dengan menulis. Saya menyediakan buku mewarnai yang ada pengenalan huruf-hurufnya, kemudian saya tunjukkan bahwa mencoba menuliskan kembali huruf-huruf itu bisa menjadi sesuatu yang menyenangkan.

Untuk membaca dia masih belum tertarik, dia lebih suka dibacain. ;)

Saya hanya berusaha tidak membuat dia terbebani. Karena disekolah walau mungkin pembelajaran dilakukan dengan menyenangkan, tentu tetap saja ada beban tersendiri untuk seorang anak. Berusaha menjadikan waktu belajar adalah waktu yang menyenangkan sekaligus menantang memang tidak mudah, namun setiap orang tua pasti tau letak kebutuhan anaknya dan belajar untuk dapat membantu anaknya memoeroleh kemudahan. ;)


1 comment:

  1. nggak ada yang salah kok mbak aku sampek umur SD karena nggak bisa baca juga mintanya dibacain mulu dulu hehehe
    tapi suka dibacain itu sendiri menurutku sudah merupakan pertanda dia tertarik tahu isinya


    oh ya mbak PO bajuku belum selesai dan baru ngeh baju coklat RB ketinggalan di rumah.. jadi agak lama kirimnya. pulangnya baru tanggal 25 bulan depan hihi
    semoga maklum ya mbak

    ReplyDelete